Ritual ini diiringi dengan dibakarnya sambuk atau batok kelapa, sambil terus dilantunkan gending Sanghyang jaran. Ritual selanjutnya adalah mesolah, di mana penari yang sudah di masuki roh kuda mulai
menari tampa sadarkan diri atau rauh. Dalam atraksi Sanghyang jaran orang yang sudah kerauhan akan terlihat menendang- nendang dan menginjak-nginjak bara api yang ada di tengah-tengah arena dan juga di ambil menggunakan tangan tampa ada luka bakar sedikit pun.
Proses selanjutnya adalah Ngalinggihang atau mengembalikan kondisi si penari dalam keadaan sadar. Dan roh tadi di kembalikan ke alamnya. dalam ritual ini penari akan di perciki air suci atau di sebut dengan Tirta.
Tarian Sanghyang jaran termasuk tarian sakral karena hanya di gelar pada saat tertentu saja. Misalnya, saat terjadi wabah penyakit, atau piodalan upacara di pura tertentu. Bagi masyarakat Hindu di Bali sangat percaya dengan tarian ini bisa menolak berbagai roh jahat hingga wabah penyakit.
No comments:
Post a Comment