Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
Free Website Hosting

Monday, May 31, 2010

Nusa Penida

Tirta Yatra ke Nusa Penida
Tirta yatra ke Nusa Penida memberi arti tersendiri.
Terasa sangat dalam dan jernih dari hiruk pikuk keduniawian.
Perjalanannya diawali dengan berperahu melintasi lautan yang membiru,
yang kadang seolah membisu,
 kadang pula memekik garang menghempaskan ego kita sampai
lumat dalam tangis takjub: Betapa kecilnya kita di tengah alam
dan sesama ciptaan Ida Sang Hyang Widi.
Betapa rindu dan laparnya kita akan perlindungan dan
belai kasih beliau. Betapa banyaknya kasih beliau yang
terlewatkan sia-sia dalam pergumulan hidup kita sehari-hari,
sebanyak riak gelombang yang tiada pernah berhenti detik demi detik,
 dalam ada maupun ketiadaan perahu yang kita naiki.
Terus bergerak dalam pandangan maupun diluar pandangan kita,
tiada sedikitpun berbeda iramanya.

Jaman Kali Yuga/Jaman Edan

Kali Yuga.
Kali Yuga iku saktin artha ne mamurti kasaratang kautamayang,
naut kayun buduh paling tan ngetangang nyama-braya,
ngitungang raga padidi.
(Jaman Kali Yuga kekuatan harta yang berkuasa,dikejar dan diutamakan,
menguasai keinginan,membuat ke gila-gilaan,tidak menghiraukan saudara
ataupun warga,mementingkan diri sendiri )

Kali Yuga.
Nanging sang ajeg ring kayun,tan obah sajeroning margi,
uning ngiket bayun indriya,ngesorang saktine artha,nuluh margi utama,
Dharmane pinaka kanti.
( Namun mereka yang teguh pada iman,takkan berubah dalam prilaku,
dapat menahan kekuatan nafsu indriyanya,menaklukkan kekuatan artha,
tetap berada pada jalan utama,Dharmalah sebagai pelindungnya.)

Jamam Edan.
Amenangi jaman edan,ewuh aya ing pambudi,milu edan nora tahan,yan tan
milu anglakoni,boyo kaaduman melik,kaliran wekasan ipun,iku karsa Hyang Titah
begja begjane kang lali luwih begja,kang eling lawan waspada,
(Kehidupan dijaman edan amat menyusahkan,bila mengikuti,tidak tahan,
jika tidaktidak kebagian,akhirnya menjadi kelaparan itulah
kehendak Beliau,namun,sebahagia-bahagianya orang lupa,
masih lebih bahagia orang yang sadar dan waspada.)

Jaman Edan.
Sakadara linakonan,Muung tumindak mara ati,angger tan dadi prakara,
Karana wirayat muni,ichiyar iku yekti,pamilihing reh rahayu,
sinambi budi-daya,kanti awas lawan eling,kang kaesthi antuka parmaning suksma.
(Apapun yang dilaksanakan membuat kesenangan hati,agar tidak menimbulkan
persoalan-perkara,inilah petuah dari dahulu,manusia mesti bericktiyar
,memilih jalan rahayu,serta budi pekerti baik,selalu sadar dan eling untuk mendapatkan
Tuhan.)

Serat Kalatida.
Ujaring Panitisastra,Awewarah asung peling,ing jaman keneng musibah,
Wong ambeg jadmika kontit,mengkono yen niteni,Pedah apa amituha,pawarta lolawara,
mundak agreranta ati,Angurbaya angiket carita kuna.
(Menurut Nitisastra,sudah memberikan tanda,Dijaman penuh musibah ini,
Orang yang berbudi disingkirkan,Begitulah bila direnungkan,
apalah gunanya menyakini kabar angin itu,yang hanya merepotkan
menyusahkan hati,Sebaiknya,berkaryalah dengan selalu ingat pada sejarah-budaya)

Sadba Tama.
Rasaning tyas kayunyung,Angayomi lukitaning kalbu,Gambirwana kalawan
hening ing hati,Kabakta kudu pitutur,sumingkiring reh tyas mirong.
(Tumbuhkanlah suatu keinginan,mengayomi hati sanubari,dengan ketenangan
dan keheningan hati,Guna memberikan petuah,agar dapat menyingkirkan
sesuatu yang salah )

Serat Kalitida.
Den samya amituhu,ing sajeroing jaman kala Bendu,
Yogya samyanyenyuda hardaning hati,kang anuntun mring pakewuh,
uwohing panggawe awon.
(Diharapkan semuanya untuk maklum dan sadar,diwaktu jaman kala Bendu
sebaiknya mengekang nafsu pribadi,yang dapat menimbulkan kesusahan,
akhirnya berakibat buruk.)

Serat Kalatida.
Ngajapa tyas rahayu,ngayomana sesameng tumuwuh,
wahanane ngendhakke angkara klindhih,ngendhangken pakerti dudu,
dinulu luwar tibeng doh.
(Sebaiknya senantiasa berbuat kebajikan,memberikan perlindungan pada semua yang hidup,
sebagai sikap prilaku melenyapkan angkara,melenyapkan perbuatan jahat,
sifat itulah dibuang jauh.)

Tanah Lapang tanpa rumput.
Apabila lapangan tanpa rumput,binatang dan ayam tidak akan menghampiri,
bila sungai tanpa air,ikan dan burung pasti akan pergi jauh,
Satria mengandalkan marah,ditinggal istrinya,Raja yang angkara murka,
akan  ditinggalkan oleh rakyatnya.Penyebabnya,karena tidak sesuai dengan kewajibannya.

Monday, May 17, 2010

Alam Pemuteran

Indahnya pantai alam pemuteran.

Ngiring malajah mabasa Bali

Ngiring malajah mabasa Bali .Ajeg Bali, sor singgih, aksara, pasang pageh Kalimat dalam Bahasa Indonesia beserta artinya dalam Bahasa Bali.

Sembilan Sepuluh Sebelas Duabelas - Siya Dasa Solas Roras

Lima Enam Tujuh Delapan - Lima Nenem Pitu Kutus

Satu Dua Tiga Empat - Siki Kalih Tiga Papat

Terima kasih banyak ya. - Matur suksma ping banget nggih.

Saya baik-baik saja. - Tyang becik-becik kemanten.

Apa kabar? - Punapi gatrane?

Apa nama daerah ini? - Napi wastan gumine niki?

Siapa nama anda? - Sira pesengan ragane?

Permisi...saya mau bertanya. - Nunas lugra...tyang jagi metaken.

Kamu sudah punya pacar? - Ragane sampun maduwe gagelan?

Jangan bicara begitu! - Sampunang ngeraos kenten!

Boleh saya lewat sini? - Dados tyang ngambahin meriki?

Permisi...saya numpang lewat. - Nunas lugra...tyang nyelang margi.

Selamat Hari Raya Galungan. - Rahajeng Rerahinan Galungan.

Di mana tempatnya Tanah Lot? - Ring dija genah Tanah Lot?

Boleh kurang nggak? - Dados kirang nggih?

Berapa harganya ini? - Aji kuda niki?

Saya mau pulang sekarang - Tyang jagi mapamit mangkin

Kamu kerja di mana? - Ragane ring dija makarya?

Mau pergi ke mana? - Jagi lunga kija?

Friday, May 14, 2010

Melanting,Pulaki

Tirta yatra ke Pulaki,Melanting,Puncak Manik
Pulaki dan beberapa pura dalam kawasannya merupakan paduan
yang lengkap bagi sebuah perjalanan spiritual tirta-yatra.
Terletak di arah mentari terbenam di cakrawala,
ujung barat pulau Dewata. Dalam pangkuan alam yang
hijau asri dalam masa penghujan, dan kering menyengat di musim
kemarau. Namun demikian, tidaklah sedemikian terasa bedanya dalam
naungan kesejukan yang kita rasakan dalam pelukan wibawa beliau dari
waktu ke waktu. Bersimpuhlah mengangkat sembah memuja beliau dan
memohon ampunan. Sesekali apabila beliau berkenan,
di sini kita akan memperoleh petunjuk nyata. Berupa cermin hidup,
 tentang kegalauan ambisi, nafsu, emosi, dan hiruk-pikuknya hidup kita.
 Perhatikan tingkah yang diperagakan oleh setiap ekor kera yang kita
 temui. Tepat seperti itulah ulah kita dalam pandangan beliau yang
maha pengasih. Semakin banyak tingkah kera-kera itu yang menyesakkan
dada kita, berarti semakin banyak pula yang harus kita sadari,
dan kita benahi dalam hidup kita ini. Betapa geramnya murka
beliau melihat ulah kita, seandainya beliau tidak lagi maha pengampun.
 Bersimpuhlah berserah diri ke hadapan Ida Sang Hyang Widi.

Pura Dalem Ped

Tirta Yatra ke Nusa Penida
Tirta yatra ke Nusa Penida memberi arti tersendiri.
Terasa sangat dalam dan jernih dari hiruk pikuk keduniawian.
Perjalanannya diawali dengan berperahu melintasi lautan yang membiru,
yang kadang seolah membisu,
kadang pula memekik garang menghempaskan ego kita sampai
lumat dalam tangis takjub: Betapa kecilnya kita di tengah alam
dan sesama ciptaan Ida Sang Hyang Widi.
Betapa rindu dan laparnya kita akan perlindungan dan
belai kasih beliau. Betapa banyaknya kasih beliau yang
terlewatkan sia-sia dalam pergumulan hidup kita sehari-hari,
sebanyak riak gelombang yang tiada pernah berhenti detik demi detik,
dalam ada maupun ketiadaan perahu yang kita naiki.
Terus bergerak dalam pandangan maupun diluar pandangan kita,
tiada sedikitpun berbeda iramanya.

Wednesday, May 5, 2010

Ciri2 Jagat

Ciri-ciri jagat menurut Catur Yuga
( Koleksi Puri Ibah Campuahan Ubud.Gianyar.Bali)

Catur Yuga Adalah Empat Jaman yang ada di Dunia.
1.Kretha Yuga Lamanya 4.444.400 Tahun
2.Traitha Yuga Lamanya 3.333.300 Tahun
3.Dwapara Yuga Lamanya 2.222.200 Tahun
4.Kali Yuga Lamanya 1.111.100 Tahun

Ciri-Ciri jaman Kretha Yuga.
*Keadaan aman,sejahtera,sedikit perubahan
*Jaman damai temtram tidak ada yang sakit
*Tidak ada bayi yang meninggal
*Dumia tidak mengenal perbedaan,seperti suka duka,sakit,lapar
*Umur manusia sampai 100.000 tahun

Ciri-ciri jaman traitha Yuga
*Mendung tebal,hulan lebat
*Manusia selalu bersenang-senang,tidak mengenal umur tua
*Umur manusia sampai 500 tahun

Ciri-ciri jaman Dwapara Yuga
*Umur manusia sampai 200 tahun
*manusia pintar-pintar,pintar berperang,tahu tentang ciri-ciri,tidak mengejar hawa nafsu
*Sayang dengan orang yang lagi sengsara
*Kasian kepada orang yang tahu balas budi
*Tahu mana yang salah dan benar
*Tidak berani melanggar peraturan/undang-undang
*Pelaksanaan tanpa mengenal pamrih
*Melaksanakan aturan-aturan negara
*Tidak berani melanggar ajaran agama
*Setia kepada perkataan,Tahu mana yang baik dan benar
*Dunia aman dan sentosa

Ciri-ciri jaman Kali Yuga
*Umur manusia 100 tahun
*Suka hura-hura,ribut-ribut
*Manusia lupa pada kluarga,suami/istri,lupa denga leluhur.
*Suka berkelahi dengan sesama
*Yang benar disalahkan,yang salah menjadi benar
*Manusia sulit mencari tujuan hidup yang utama
*Pelaksanaan manusia plin-plan,bingung
*Sifat manusia sombong,angkuh,iri hati,serakah
*Berbicara keras
*Manusia cepat tua.
Alam akan mengembalikan semuanya keasal.Dan akan menciptakan dunia baru.

Mantra Hindu

Sembah Śiwa Amrta :
OM Hrāng Hrīng sah paramaśiwa-amrta ya namah.


Aturi Kang Toya Puspa, Gandhāksata, Wījā :
OM Puspa dantā ya namah. (sekar)
OM Sri Gandheśwarya ya namah. (miyik-miyikan)
OM Kung Kumāra Wījā ya namah (Bija/Beras)
OM Ang Dhūpa dīpa-astrā ya namah (Dupa)

Ngarga Tirta :
OM Gangga Dewi Maha punyam, Gangga salanca medini, Gangga tarangga samyuktam, Gangga dewi namu namah.
OM Śri Gangga Mahadewi, Anuksma-amrta jiwani, Ongkara aksara jiwatam, Tadda-amrta manoharam.
OM Utpeti ka suram ca, Utpeti ka tawa goras ca, Utpeti sarwa hitan ca, Utpeti Śrī wahinam ya namah swāhā.
( Raris uder kang toya ping tiga, saha uleng ning kahyun )
Mantra :
OM Bhūr Bhuwah Swah swāhā Mahāganggayai tīrtha pawitrani ya namah swāhā.
( Raris masirat ring angga ping tiga )
Mantra :
OM Ang Brahmā-amrtā ya namah
OM Ung wisnu- amrtā ya namah
OM Mang Īśwara-amrtā ya namah

Ngaksama
Om Ksama swa mām mahādewa, Sarwa prāni hitāng karah
Māmmoca sarwa pāpebhah, Pālayaswa sadāsiwa

Om Papoham papo karmaham, Papa-atma papa sambhah wah
Trahimam pundari kaksah, Sabahya bhyantara suci.

Om Ksantawya kayiko dosah, Ksantawya waciko mama
Ksantawya manaso dosah, Tat pramadat ksama swamam.

Nunas Waranugraha
Om Anugraha manoharam, Dewa data nugrahakam
Arcanam sarwa pujanam, Namah sarwa-nugrahakam.

Om Dewa-Dewi maha siddhyam, Yadnyanta nirmala-atmakam
Laksmi siddisca dirghayu, Nirwighna sukha wreddhisca.

Om Anugraha ya namah swaha

Klik to Info :