Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.
Free Website Hosting

Sunday, July 26, 2009

Sejarah Agama Hindu


Agama Hindu adalah agama yang mempunyai usia terpanjang merupakan agama yang pertama dikenal oleh manusia. Dalam uraian ini akan dijelaskan kapan dan dimana agama itu diwahyukan dan uraian singkat tentang proses perkembangannya. Agama Hindu adalah agama yang telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks dibidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat dan ilmu-ilmu lainnya. Karena luas dan terlalu mendetailnya jangkauan pemaparan dari agama Hindu, kadang-kadang terasa sulit untuk dipahami.

Banyak para ahli dibidang agama dan ilmu lainnya yang telah mendalami tentang agama Hindu sehingga muncul bermacam- macam penafsiran dan analisa terhadap agama Hindu. Sampai sekarang belum ada kesepakatan diantara para ahli untuk menetapkan kapan agama Hindu itu diwahyukan, demikian juga mengenai metode dan misi penyebarannya belum banyak dimengerti.


Penampilan agama Hindu yang memberikan kebebasan cukup tinggi dalam melaksanakan upacaranya mengakibatkan banyak para ahli yang menuliskan tentang agama ini tidak sesuai dengan apa yang sebenarnya ada dalam agama Hindu.

Sebagai Contoh: "Masih banyak para ahli menuliskan Agama Hindu adalah agama yang polytheistis dan segala macam lagi penilaian yang sangat tidak mengenakkan, serta merugikan agama Hindu".

Disamping itu di kalangan umat Hindu sendiripun masih banyak pemahaman-pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan. Demikianlah tujuan penulisan ini adalah untuk membantu meluruskan pendapat-pendapat yang menyimpang serta pengertian yang belum jelas dari hal yang sebenarnya terhadap agama Hindu.

Monday, July 20, 2009

Arti Kehidupan


Suatu hari...
Pernah ku renungi
Adakah seorang insan yang mengerti
Apakah arti kehidupan ini...?

Pernah ku cari cinta sejati,
Namun yang ku temui hanyalah mimpi,
Suatu mimpi kosong yang tak bertepi...
Apakah salah hati ini...?

Apakah arti juga sebuah persahabatan sejati...?
Apakah itu juga sebuah mimpi?
Jika benar,
Apa arti semua ini...?

Sudah banyak hari kujalani...
Tanpa suatu tujuan yang pasti
Semua seakan hanya ilusi,
Ilusi yang tiada memiliki arti...

Namun satu hal kusadari...
Hanya 'Engkau' yang sungguh mengerti,
Tentang semua arti kehidupan ini...
Karena tak ada yang lebih murni
Dari kesucian Cinta Yang Maha Esa...

Fajar Kehidupanku


kian lama merajut sbuah asa
dlm keheningn diam membeku
trayapi oleh grogtan rindu membungkam semu
tiada mknai gu2ran wktu yg menyemai pergntian musim
kla bsikan dipenggali suara syahdu
tandai sgores hri bernamkan keagungan
stiap detakn jantung yg brdetak

rindu itu semkin brgjolak tk menentntu
dri ini slalu dihntui byangan nyata akannya
atas nma kemuliaan yg terhiasi dlm dirinya,
jadkan seisi semesta bersujud,
bertasbih menatp sukmanya brwrna hijau kemilau
bukn karna beribu pelangi merekah
namun,sbuah kharisma jiwa merubah hitam mnjadi putih,nan merubh hati hampa terisi guyuran berlian rahmat
Ya,,Habibullah...
sUngguh!tiada kata indah dpat mlukiskan gmuruh rindu
tlah lma bersemayam dlm dzikir jiwa
hnya sebuah kalimat "SALAM SEJAHTERA"
di hri engkau pertama kli menatap dunia & seisinya,
dan di hri pertma kli engkau memulai perjuangn sejti,
tlah tercipta prasasti sejarah abadi
harpan adlh smbol kehidupan,
tuk mnanti embUn sYfa'ah-mu mentes
kla fjar hidpku mnymbutya

Bali Pulau Indah



Bagi sebagian orang, berlibur ke Hawaii adalah sebuah impian besar yang belum tentu dapat terwujud, keindahan pantainya disebut-sebut sebagai pantai yang sangat menarik, bahkan paling menarik. Namun siapa sangka bahwa Pulau bali memiliki keindahan alam yang tak kalah dengan Hawai, bahkan melebihinya.

Seperti kita semua tau bahwa Indonesia memiliki segudang keindahan alam yang tak kalah dengan negara-negara lain di dunia ini. Majalah Travel + Leisure telah memberikan penghargaan Best Island 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006, dan 2007. Meskipun di tahun 2008 pulau Bali turun ke peringkat ke 2 dan di gantikan oleh pulau Galapagos (dikenal karena banyaknya hewan-hewan purban yang tinggal di dalamnya dan tidak takut dengan kehadiran manusia), ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa dibandingkan dengan pulau Hawaii yang ada di posisi ke 7 dan Phuket yang tahun 2008 tidak lagi masuk dalam Top 10 Best Island. Maka dari itu mari kita bersama-sama menjaga kelestarian alam serta budaya Indonesia, khususnya Bali, supaya mendapatkan tahtanya kembali.

Namun sangat disayangkan masyarakat Indonesia lebih menyukai untuk berlibur ke luar negri, padahal biaya yang di keluarkan jauh lebih besar. Sebenarnya masih banyak sekali tempat yang menyuguhkan pemandangan alam luar biasa di Indonesia ini, namun sebagian besar belum terlalu di eksplor. Sebut saja pulau Lombok dan pulau-pulau kecil disekelilingnya, Bunaken, Karimun Jawa, pulau Moyo, Wakatobi, dan masih banyak lagi tempat-tempat yang menyuguhkan keindahan Indonesia yang luar biasa

jadi, kenapa harus menhabiskan banyak biaya untuk "menikmati" milik orang lain sedangkan kita dapat "menikmati" milik kita sendiri dengan biaya yang relatif lebih murah???

Selamatkan Bali


Bali jangan lagi Diatur Investor
BALI perlu pemimpin yang tahu Bali. Tak hanya mengerti budaya, tetapi paham akan apa yang dibutuhkan masyarakat Bali. Wacana ini menguat menjelang pencalonan gubernur dan wakil gubernur Bali empat bulan lalu.

Wacana tersebut sebenarnya berangkat dari kekhawatiran akan keajegan Bali di masa mendatang. Sebab pemimpin saat ini lebih kepada pendekatan hedonis. Artinya, mereka lebih memikirkan pendapatan, investor dan pembangunan fasilitas perkantoran yang serba 'wah'. Walaupun di daerahnya semakin banyak warga yang berstatus rumah tangga miskin.

Demikian pula para pejabat tak tahu malu pergi ke luar negeri, studi banding dan sebagainya hanya untuk melihat-lihat tanpa ada target untuk menjadikan daerahnya lebih baik. Bahkan, setelah studi banding ke luar negeri atau di dalam negeri sama sekali tak ada perubahan yang dinikmati masyarakat. Buktinya makin banyaknya rumah tangga miskin yang harus dijatah mendapat bantuan langasung tunai (BLT). Demikian pula fasilitas umum seperti jalan, gedung sekolah dan fasilitas umum lainnya banyak yang rusak parah.

Sementara yang mengalami perubahan rata-rata menyangkut pendapatan asli daerah. Ini terasa wajar karena instansi pemungut lebih mengintesifkan pemungutan pajak, baik kepada lembaga swasta maupun perorangan. Tetapi itu tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan, sebab sebagian besar PAD hanya untuk membiayai kegiatan pemerintah termasuk pejabatnya.

Dari fenomena tersebut, banyak komponen masyarakat mewacanakan, Bali perlu pemimpin yang memahami kebutuhan Bali. Tidak hanya menyangkut pendidikan, kesehatan, adat, lingkungan dan agama juga memahami kebutuhan manusia Bali. Mereka harus diberdayakan secara ekonomi.

Dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemimpin Bali saat ini lebih memberi pemahaman pada penciptaan lapangan kerja dengan mendatangkan investor sebanyak-banyaknya. Alasannya, dengan datangnya investor akan menciptakan lapangan kerja dan penambah pendapatan asli daerah. Sementara kerusakan lingkungan, daya dukung Bali dan biaya sosial lainnya sama sekali tidak menjadi pertimbangan.

Kini harapan untuk memperbaiki kondisi Bali ada pada gubernur/wakil gubernur Bali yang baru Mangku Pastika dan Puspayoga. Pasangan ini mengemban berbagai visi perubahan yang diamanatkan masyarakat Bali. Salah satunya mengangkat kesejahteraan masyarakat Bali, di samping amanat-amanat lainnya seperti menjaga keamanan Bali.

Kehadiran pasangan dari PDI-P ini diharapkan memberikan warna baru bagi gaya kepemimpinan di Bali. Sebab Mangku Pastika telah banyak mengenyam pendidikan dan pengalaman di luar daerah dan luar negeri. Tentu akan ada adopsi-adopsi gaya kepemimpinan yang akan membawa perubahan Bali ke arah yang lebih baik.

Kekhawatiran Bali akan tetap berada di bawah tekanan Jakarta, semestinya tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Sebab era otonomi daerah telah mengikis anggapan tersebut. Namun yang patut dikhawatirkan adalah makin berkuasanya raja-raja kecil yang ada di kabupaten. Banyak contoh kasus, makin tak 'berwibawanya' gubernur di era otonomi ini. Walaupun Tk I masih mempunyai wewenang untuk memangkas APBD yang tak sesuai, tampaknya hal tersebut tidak bisa dijadikan senjata andalan untuk 'mengatur' kepala daerah tingkat II. Dengan berlindung di balik otonomi daerah, para pemimpin di daerah Tk II merasa berhak mengatur wilayahnya sesuai kepentingannya (entah daerah entah pribadinya).

Inilah sebenarnya yang menjadi permasalahan Bali. Karena dengan otonomi di daerah Tk II, menjadikan Bali ini terkotak-kotak secara kewilyahan. Artinya, Bali tidak dipandang sebagai satu-kesatuan wilayah yang saling ketergantungan. Seperti pembangunan di wilayah hijau yang semestinya dilarang membangun hotel karena melanggar RTRW Bali, tetap saja diizinkan oleh bupati. Kalau fenomena itu terus terjadi, kehancuran alam Bali akan semakin di ambang pintu.

Untuk itu, pemimpin Bali ke depan termasuk anggota DPRD TK I Bali harus memperjuangkan otonomi di tingkat satu Bali. Bukan otonomi khusus, sehingga Bali dilihat sebagai satu kesatuan wilayah yang mesti diatur peruntukannya agar Bali dapat diselamatkan.

Guru Dan Murid Sejati

Tidak ada pengetahuan, tidak ada tempat suci atau dewata yang setara
dengan guru yang telah merealisasikan Yang Tertinggi.

GURU tidak bisa dibandingkan dengan vldya :(pengetahuan), tirtham (tempat suci), dan bahkan devata. Guru memiliki ‘bank’ kebijaksanaan yang mampu membimbing muridnya ke tingkat pengalaman spiritual yang lebih tinggi. Guru adalah perwujudan kebijaksanaan dan cinta kasih Tuhan. Seorang murid yang penuh Bhakti yang mengikuti perintah Guru dengan baik dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari akan lebih bermanfaat dibandingkan sekadar mengunjungi tempat-empat suci.

Mungkin kita ragu apakah benar demikian bahwa guru adalah di atas segala-galanya bukannya pengetahuan, atau bahkan Tuhan pun masih tidak bisa dibandingkan dengan keberadaan Guru. Bukankah, banyak guru palsu yang berkeliaran, atau banyak guru yang belum mencapai pencerahan? Bukankah jarang guru yang memiliki kualifikasi luar biasa seperti idealnya dikatakan demikian? Benar sekali banyak guru yang mesti diragukan kadar kesuciannya. Ini kalau dilihat dari kacamata si subyek, yakni Guru itu sendiri. Kalau konsern pada guru, kita bisa meragukannya. Tetapi jika kita sebagai murid, tidak ada guru yang palsu. Jika murid sebagai konsern, guru palsu tidak ada, semua yang namanya guru adalah riil.

Yang menentukan apakah murid akan maju secara spiritual bukan pada pertanyaan apakah gurunya berkualitas, tetapi apakah kita sebagai murid memiliki potensi atau kualifikasi sebagai murid? Jika murid tidak memiliki kualitas, betapa pun hebatnya guru tidak akan banyak membantu. Murid yang berkualifikasi yang disebut adikari, hanya perlu mengambil nama gurunya saja dan maju di dalam spiritual. Seperti pertanyaan seseorang yang datang ke hadapan Ramana Maharsi suatu ketika: “Apakah Anda mampu memberikan padaku pencerahan?”

Ramana Maharsi menjawab: “Mengapa tidak, tetapi apakah Anda mampu menerimanya? adakah tempat di hatimu?” Jika kemajuan spiritual murid sebagai fokus, maka kualitas muridlah yang menentukan.

Lalu apakah tidak penting guru yang berkualitas demi kemajuan murid? Itu pertanyaan buat guru dan tugas seorang guru, bukan pertanyaan untuk murid atau murid yang mempertanyakannya. Kalau murid yang mempertanyakan kualitas guru, maka dipastikan, dia bukan seorang murid, sebab jauh di hatinya tidak ada rasa bhakti, tidak ada tunduk hati. Murid seperti itu adalah murid yang egois, murid yang pamrih. Murid seperti itu tidak akan pernah bisa belajar, sebab pikirannya disibuki oleh keraguan, kebimbangan. Tanpa rasa bhakti, humble, rendah hati, kesadaran spiritual tidak akan pernah muncul. Siapa pun yang membimbingnya tidak akan penah mendatangkan hasil.

Seorang murid sejati adalah murid yang penuh bhakti, dedikasi, memiliki kepercayaan teguh, dan mantap di dalam tindakan. Nama guru sudah cukup membuatnya maju. Jika potensi murid besar maka nama guru saja akan mampu mengantarkannya ke arah kemajuan spiritual. Banyak contoh yang bisa dijadikan rujukan. Ekalawya misalnya berguru kepada Drona, meskipun dalam wujud patung, Ekalawya mampu belajar darinya sehingga menjadi pemanah yang hebat. Kemudian ada lagi dalam tradisi Buddha seorang murid bernama Milarepa. Dia berguru pada seorang master. Apa pun yang dikatakan oleh gurunya, dia jalankan dengan penuh keyakinan. Dengan menyebut nama gurunya, ketika gurunya sendiri menyuruhnya terjun ke laut, maka tidak ada rintangan, sama sekali. Gurunya sempat shock melihat kehebatan apa yang dipunyai muridnya. Gurunya bertanya, “Mengapa bisa selamat?” Milarepa menjawab, “Hanya memanggil namamu, segalanya bisa kuatasi dengan baik”. Karena demikian gurunya pun malu dan terjun ke laut. Dikabarkan gurunya tidak pernah kembali lagi.

Pertanyaan apakah ada guru yang tidak sejati itu merupakan pertanyaan buat guru itu sendiri. Jika yang telah menjadi guru menyatakan ya, maka masih ada guru yang tidak sejati. Tetapi dari sisi murid, guru yang tidak sejati tidak pernah ada dan tidak akan ada. Dari sisi murid yang ada adalah murid yang tidak sejati. Kalau pertanyaannya apakah ada murid yang tidak sejati? Jika jawaban kita ya, maka masih ada murid yang tidak sejati.( sumber )

Mantra Tri Sandya

Puja Trisandya

Terjemahannya

OM, OM
OM BHUR BHUWAH SWAH,
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI,
DHIYO YO NAH PRACHODAYAT,
Ya Hyang Widhi yang menguasai ketiga dunia ini,
Yang maha suci dan sumber segala kehidupan,
sumber segala cahaya,
semoga limpahkan pada budi nurani kami penerangan sinar cahayaMu yang maha suci.

OM NARAYANAD EWEDAM SARWAM,
YAD BHUTAM YASCA BHAWYAM,
NISKALO NIRlANO NIRWIKALPO,
NlRAKSATAH SUDDHO DEWO EKO,
NARAYANA NADWITYO ASTI KASCIT.
Ya Hyang Widhi, darimulah segala yang sudah ada dan yang akan ada di alam ini berasal dan kembali nantinya.
Engkau adaIah gaib, tiada berwujud, di atas segala kebingungan, tak termusnahkan.
Engkau adalah maha cemerlang, maha suci, maha esa dan tiada duanya.


OM TWAM SIWAH TWAM MAHADEWAH,
ISWARAH PARAMESWARA,
BRAHMA WISNUSCA RUDRASCA,
PURUSAH PARIKIRTITAH,

Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga Rudra.
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.
OM PAPO'HAM PAPAKARMAHAM ,
PAPATMA PAPASAMBHAWAH,
TRAHI MAM PUNDARIKAKSAH,
SABAHYABHYANTARA SUCIH.
Oh Hyang Widhi Wasa, hamba ini papa,
jiwa hamba papa dan kelahiran hambapun papa,
perbuatan hamba papa,
Ya Hyang Widhi, selamatkanlah hamba dari segala kenistaan ini, dapatlah disucikan lahir dan batin hamba.

OM KSAMA SWAMAM MAHADEWA,
SARWAPRANI HITANGKARAH,
MAM MOCCA SARWAPAPEBHYAH,
PALAYASWA SADASIWA.

Ampunilah hamba. oh Hyang Widhi, penyelamat segala makhluk.
Lepaskanlah , kiranya hamba dari segala kepapaan ini dan tuntunlah hamba, selamatkan dan lindungilah hamba oh Hyang Widhi Wasa.
OM KSANTAWYA KAYIKA DOSAH.
KSANTAWYO WACIKA MAMA,
KSANTAWYA MANASA DOSAH,
TAT PRAMADAT KSAMASWA MAM.
Oh Hyang Widhi Wasa, ampunilah segala dosa hamba, ampunilah dosa dari ucapan hamba dan
ampunilah pula dosa dari pikiran hamba.
Ampunilah hamba atas segaIa kelalaian hamba itu.
OM SANTI, SANTI, SANTI OM

Semoga damai dihati, damai didunia, damai selalu.

Sejarah Bali

Untuk memahami keunikan Bali memang tidak bisa dilepaskan dengan tapak-tapak sejarah perkembangan Bali dari masa ke masa. Sejarah Bali menjadi begitu unik dan khas karena didukung oleh sikap warganya yang memberikan perhatian khusus terhadap peninggalan leluhurnya. Kepercayaan terhadap leluhur menjadikan perhatian terhadap peninggalan sejarah begitu tinggi di Bali.
Bahkan begitu banyak peninggalan sejarah itu diberlakukan sebagai benda keramat yang tidak boleh diperlakukan tidak semestinya. Dalam pengungkapan sejarah Bali, kami juga memaparkan kondisi Bali di zaman Pra Sejarah, kemudian berlanjut ke zaman Bali Mula, zaman Bali Aga, dan zaman Bali Modern. Dengan pemaparan ini tentu akan bisa dipahami kondisi Bali secara lebih utuh. Bahkan untuk lebih memahami sejarah Bali secara mitologi, kami juga mencoba memaparkan beberapa cerita rakyat yang memang ada kaitan dengan sejarah sebuah tempat atau peristiwa yang pernah ada di Bali.

Klik to Info :